MENGHANCURKAN DEMOKRASI [6]
11.15 | Author: kontrademokrasi

DEMOKRASI ADALAH SEBUAH TIPE KEDIKTATORAN

            Mungkin ada orang yang menduga bahwa ketika saya menghantam demokrasi dengan keras seperti ini, berarti saya mendukung kediktatoran dan kesewenang-wenangan. Sebenarnya, saya ingkar terhadap keduanya. Saya telah menyusun tulisan-tulisan untuk kritik kediktatoran dan kesewenang-wenangan –ketika saya berada di penjara (...)— dengan judul yang dapat merangkum tulisan-tulisan tersebut, yaitu Siham fi Kabid Al Haqiqah. (Anak Panah pada Jantung Kebenaran). Saya ingkar terhadap kesewenang-wenangan sebagaimana saya ingkar terhadap demokrasi.
Akan tetapi, apa yang dilakukan negara yang mengklaim sebagai negara demokratis dan pelopor HAM tatkala mereka menjajah negeri-negeri kaum muslimin?
            Apa yang dilakukan Inggris yang demokratis terhadap Mesir ? Apakah urusan dikembalikan kepada rakyat Mesir ataukah kepada moncong meriam ? Apa pula yang dilakukan Perancis yang demokratis di Aljazair, yang kini disembah-sembah oleh sebagian ketua partai politik Aljazair ? Apa yang dilakukan negara-negara demokratis tatkala menjajah Palestina, India, dan Asia ? Apa pula yang dilakukan oleh Amerika Serikat yang demokratis di Vietnam ?
            Negara-negara yang mengklaim demokratis ini sungguh telah menghancurkan berbagai bangsa. Negara-negara itu telah merobek-robek perut dan menghisap darah berbagai bangsa. Pembantaian-pembantaian ala demokrasi tak kurang banyaknya dibandingan pembantaian-pembantaian ala komunisme, kalaupun tak bisa dikatakan lebih jahat. Hanya saja memang ada beda di antara keduanya, yaitu demokrasi membunuh dengan racun dalam gelas yang indah atau dengan benang  dari sutera.
            Syaikh Muhammad Al Ghazali berkata dalam kitabnya Min Huna Na’lam halaman 93, ketika beliau membantah Khalid Muhammad Khalid yang mengklaim keutamaan pemerintahan demokratis :

“Adalah perkara yang haq, bahwa orang-orang yang menerapkan demokrasi sebagai sesuatu yang ideal, hakikatnya adalah orang-orang yang lebih rendah moralnya dan lebih buruk pengaruhnya dibandingkan orang-orang yang  menyalahgunakan agama, pada saat mereka menerapkan hukum-hukum yang zalim. Mari kita lihat sekilas sistem demokrasi ketika diterapkan di negeri kita (Mesir-penerj.) di tangan tuan-tuannya dari penduduk Eropa yang menjadi utusan Eropa atau yang menjajah kita. Sesungguhnya generasi yang dibentuk oleh Perancis setelah Revolusi Perancis, menjadi besar di buminya sedang mereka mendengar slogan-slogan, kebebasan, persamaan, dan persaudaraan (liberte, egalite, fraternite). Generasi inilah yang telah menghancurkan berbagai hambatan dan ikatan serta telah menghancurkan benteng-benteng kezaliman yang dibangun oleh para raja. Generasi ini lalu datang ke timur untuk membuat penduduknya menjadi miskin dengan cara yang lebih kejam dan keras bila dibandingkan dengan apa  dilakukan oleh raja-raja Perancis yang zalim.
            Kejahatan penjajahan Perancis dan kekejamannya tetap ada pada memori kita –kaum muslimin--  tidak akan pernah berhenti sampai akhir masa.
            Demikian pula orang-orang Inggris, Italia, dan akhirnya Amerika Serikat. Negara-negara demokratis dalam politik internasionalnya bersepakat untuk menggoncangkan segala prinsip-prinsip keadilan dan kemuliaan yang dimiliki berbagai bangsa di dunia.
Segala gerakannya baik yang lembut maupun kasar ditujukan untuk memuaskan syahwat dan kebutuhan yang mereka sembunyikan. Tidak pernah tercatat dalam sejarah lembaga-lembaga yang dibentuk negara-negara demokratis, lahir satu keputusan yang motif dan tujuannya dapat dianggap murni, khususnya jika keputusan ini berkaitan dengan Islam dan kaum muslimin.
Jika Presiden Truman menduga bahwa ia dapat memaksa dunia menerima satu tipe demokrasi seperti yang dijalankan Amerka Serikat, maka sungguh ia telah salah besar. Seluruh dunia sebenarnya tidak mau menerima sebuah kediktatoran yang nista yang diberi kedok luar (sehingga tertutup keburukannya), yang disebut demokrasi.” (Selesai perkataan Syaikh Muhammad Al Ghazali).
|
This entry was posted on 11.15 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: